POLA PERTARUNGAN

Tahap Penjajagan (Abar)
Pertama kali berhadapan, dua ekor
ayam yang bertarung akan melakukan tahap penjajagan. Pada tahap ini dua ayam
akan saling menyerang tapi sama-sama menjaga jarak. Pertarungapun lebih sering
terjadi di udara yaitu dua ayam sama-sama melompat kemudian melepaskan pukulan
ke depan, sehingga sering terjadi benturan dengan kaki lawan. Tahap ini
digunakan oleh ayam untuk saling mengukur tenaga dan kecepatan lawan. Lama
tahap penjajagan ini bervariasi, jika sudah merasa cukup maka seperti sepakat
dua ayam yang bertarung akan mengubah ke pertarungan yang sesungguhnya.
Tahap Pertarungan
Pada tahap ini, dua ekor ayam akan
bertarung pada jarak dekat dengan berusaha saling membelit atau menumpangkan
leher di atas leher lawan. Teknik tarung ayam baru akan kelihatan pada tahap
ini. Dua ayam akan saling menyerang dengan pola tarung masing-masing, saling
tukar pukulan dan jarang sekali terjadi adu kaki seperti tahap abar. Tahap ini
adalah pertarungan yang sesungguhnya dan bisa berlangsung lama jika kedua ayam
berimbang.
Tahap Penyelesaian
Pada saat kedua fisik ayam sudah
sama-sama melemah, maka pertarungan akan berlangsung lebih lambat dan terlihat
kedua ayam mencoba memukul secara efisien. Yang terlihat adalah dua ayam saling
menumpangkan leher dengan gerakan lambat sambil bergerak memutar ke kiri dan
kanan. Jika kedua ayam bertarung secara berimbang pada babak sebelumnya, maka
pada tahap inilah betul-betul teruji seorang ayam petarung yang sempurna. Pada
tahap ini secara umum akan menjadi penentu siapa yang lebih kuat. Seekor ayam
petarung yang baik biasanya memiliki simpanan pukulan mematikan pada tahap ini.
Namun ada juga ayam yang menguasai pertarungan tapi tidak memiliki pukulan
mematikan. Bisa terjadi meskipun lawan sudah tidak mampu membalas, namun karena
tidak punya pukulan mematikan pertarungan berakhir dengan draw.
Tiga tahap tersebut adalah tahap normal. Jika ayam memiliki
‘killing punch’ yang baik, dengan taji maupun pukul, pertarungan bisa berakhir
pada tahap mana saja.
Pada ayam betina, tahap abar tidak ada. Begitu mereka berhadapan
maka mereka langsung bertarung dengan tempo cepat.
BAJU-BAJU SANG JAWARA
Salah satu bagian menarik dari
penampilan ayam aduan adalah warna bulunya. Warna bulu ayam jago begitu
beragam. Ada beberapa penghobi yang justru suka mengoleksi berbagai warna tapi
ada juga yang fanatik pada warna-warna tertentu.
Berikut adalah beberapa nama ayam berdasarkan corak dan warna
bulunya:
WIRING
Bulu ayam bangkok jantan yang paling
populer dan berkelas adalah warna wiring. Corak warna ini adalah terdiri dari
warna dasar hitam dengan bulu rawis leher dan rawis ekor berwarna kuning
kemerahan. Jika warna rawis yang dominan adalah kuning keemasan, maka disebut
sebagai WIRING KUNING. Jika warna rawis cenderung merah tua kecoklatan disebut
WIRING GALIH.
WANGKAS
Berbeda dengan wiring yang memiliki
warna dasar hitam, ayam wangkas memiliki warna dasar yang hampir sama dengan
rawisnya yaitu kuning kemerahan. Jika warna bulu cenderung kuning keemasan
disebut WANGKAS EMAS dan jika warna lebih gelap kemerahan disebut dengan WANGKAS
GENI.
KLAWU
Warna klawu memiliki warna dasar
abu-abu. Jika rawisnya berwarna gelap atau abu-abu kehitaman disebut dengan
KLAWU KETHEK dan jika rawisnya berwarna kuning kemerahan disebut KLAWU GENI.
BLOROK
Warna blorok adalah kondisi ketika
bulu ayam berwarna totol-totol dan merupakan kumpulan dari berbagai warna.
Warnak blorok yang sederhana biasanya hanya terdiri dari warna dasar putih
bertotol hitam dengan rawis berwarna merah. Namun warna blorok akan dianggap
istimewa jika kombinasi warna dasarnya lengkap, yaitu putih, hitam, merah dan
hijau dengan rawis putih kemerahan. Warna ini disebut dengan BLOROK MADU.
JRAGEM
Warna ini adalah warna hitam,
berikut rawisnya. Jika kulit tubuh, paruh, mata serta sisiknya hitam semua,
disebut warna CEMANI. Untuk ayam bangkok jarang yang memiliki warna ini. Warna
ini biasanya terjadi bila ada garis keturunan yang bersilangan dengan ayam
kampung jenis Cemani.
JALI
Warna jali adalah warna blirik yang
merupakan campuran beberapa warna tapi dalam noktah atau garis-garis kecil. Ini
berbeda dengan blorok yang cenderung berpola totol. Jarang ayam bangkok yang
berwarna jali. Ada orang tertentu yang sangat memburu bangkok asli dengan warna
ini karena kelangkaannya dan berkesan eksotis.
PUTIH
Ayam bangkok dianggap berbulu PUTIH
SETA bila ayam bangkok berbulu putih semua baik warna dasar maupun waris.
Beberapa ayam jenis ini ada juga yang memiliki rawis warna lain tetapi warna
dasarnya adalah putih.
Warna-warna ayam di atas adalah warna-warna utama. Dalam
persilangan lebih lanjut bisa saja masing-masing warna memiliki varian yang
beragam. Sebagian pengadu menganggap warna sebagai standar kualitas. Warna
WIRING dan WANGKAS adalah warna paling berkelas dibanding warna-warna lain.
MENGATASI AYAM LERES (JATUH MENTAL)
Ayam leres (jatuh mental) adalah
salah satu masalah besar bagi para pemilik ayam aduan. Leres atau jatuh mental
adalah suatu kondisi ketika ayam menjadi tidak percaya diri dan tidak memiliki
keberanian bertarung. Jika beranipun biasanya akan segera lari begitu merasakan
sakit. Ayam leres bisa karena beberapa kondisi: (1) trauma kekalahan, (2) shock
karena takut atau kaget, dan (3) keturunan (genetik)
Trauma kekalahan
Ayam jago yang pernah kalah, apalagi
kalah telak, bisa mengalami kondisi leres atau jatuh mental. Karena rasa sakit
yang diderita, ayam akan merasa takut berkelahi dan tidak memiliki hati atau
keberanian terhadap ayam lain.
Shock karena takut atau kaget
Ayam jago juga bisa mengalami leres
karena takut atau kaget. Leres karena takut bisa terjadi jika ayam mengalami
kejadian dikejar binatang yang lebih besar, misal anjing. Sedang leres karena
kaget biasanya terjadi karena kejadian yang begitu tiba-tiba dan mengagetkan
misalnya kejatuhan dahan pohon atau ada kendaraan yang hampir menabraknya. Jika
kejadian tersebut memang amat menakutkan atau mengagetkan bagi si ayam, akan
dapat membuat hati ayam menjadi kecil dan tidak memiliki keberanian bertarung.
Keturunan (genetik)
Leres bisa juga karena keturunan.
Ada ayam-ayam tertentu yang memiliki kecenderungan hati yang lemah. Ayam-ayam
seperti ini, meskipun memiliki teknik tarung dan postur yang baik, biasanya
bernyali kecil dan begitu merasa sakit atau terkena pukulan keras akan lari.
Menyembuhkan ayam leres bukanlah pekerjaan mudah. Perlu waktu
lama dan kesabaran dalam proses. Kegagalan dalam penanganan akan membuat proses
harus dimulai dari awal atau malah kehilangan peluang sama sekali.
Berikut adalah kiat-kiat untuk menyembuhkan ayam leres:
Fase 1, biarkan ayam jago yang leres berkumpul dengan ayam-ayam
betina saja. Bisa juga kalau dicampur dengan ayam-ayam yang masih kecil, yang
tidak mungkin memiliki keberanian berkelahi dengan si pasien. Lakukan ini
antara 2 minggu sampai satu bulan, atau sampai anda yakin ayam tersebut mulai
memiliki kepercayaan diri. Selama proses ini jangan sampai ada jago lain
(meskipun lebih lemah) yang masuk ke wilayahnya. Yang perlu diperhatikan, area
penyembuhan ini juga benar-benar bebas dari intimidasi ayam jago lain, misal
masih ada ayam jago lain yang terlihat oleh ayam jago yang leres meskipun
areanya dibatasi. Bahkan meskipun tidak bisa melihat tapi suara kokok yang
terlalu keras karena tempat yang berdekatan, bisa membuat penyembuhan mentalnya
berjalan lambat.
Fase 2, setelah melewati fase 1 dengan baik, tahap berikutnya
adalah dengan memasukkan ayam-ayam lancur yang mulai berani kokok tapi belum
memiliki keberanian bertarung. Keberadaan ayam-ayam lancur yang secara fisik
sudah besar tapi tidak berani berkelahi ini, akan membuat ayam leres menjadi
lebih percaya diri. Ia akan cenderung mengejar dan mengintimidasi ayam-ayam
muda tersebut.
Fase 3, adalah fase uji coba mental. Setelah anda yakin fase 2
terlampaui dengan baik, anda bisa mencoba mengadu ayam tersebut dengan ayam
lain yang sudah pasti kalah. Bisa ayam yang lebih muda dan lemah atau ayam
kampung yang fisiknya lebih lemah. Kemenangan terhadap ayam-ayam musuhnya
tersebut sangat mempengaruhi kepercayaan dirinya. Lakukan berulang kali dengan
ayam-ayam lain yang lebih lemah sampai benar-benar kepercayaan dirinya pulih.
Jika fase 3 ini sudah dilakukan dengan baik, maka yang anda
perlu lakukan tinggal menyiapkan fisiknya secara baik untuk pertarungan yang
sesungguhnya.
Banyak orang yang berpendapat bahwa ayam leres tidak dapat
diambil keturunannya lagi karena rasa penakutnya akan turun ke anak-anaknya
kelak. Pendapatnya ini nampaknya tidak benar. Ayam leres dapat saja diambil
keturunannya, kecuali ayam leres yang memang karena garis keturunan.
BADAN BANTAT
Setiap pelatih selalu menginginkan
ayam aduannya memiliki tubuh yang prima. Badan yang tahan pukul, pukulan yang
keras, lompatan yang tinggi dan keunggulan fisik lainnya. Untuk itu mereka
berupaya melatih ayamnya dengan berbagai metode seperti renang, jalan jongkok, jantur,
diputar (mengelilingi ayam lain dalam kurungan) dan metode lainnya.
Seringkali karena porsi latihan yang terlalu berat, otot ayam
terbentuk sedemikian rupa mirip seorang binaraga. Ayam yang terlalu berotot ini
memang akan tahan pukul karena tebalnya otot yang dimiliki terutama otot dada
dan paha. Namun kondisi ini juga dibarengi dengan menurunnya kelincahan ayam.
Ayam menjadi kaku, susah bergerak dan jarang mampu melompat. Dalam pertarungan
yang berimbang kekuatan, ayam bantat akan menjadi terlalu pasif, tidak
produktif dan lebih cepat lelah.
Cara yang paling efektif untuk mengatasi badan ayam yang bantat
adalah dengan berkipu, atau mandi dengan pasir atau tanah halus. Ayampun secara
alami akan senang melakukannya. Anda tinggal menyediakan tempat untuk itu,
sejengkal tanah yang diberi pasir atau tanah lembut (debu). Selain itu beri
kesempatan ayam untuk bergerak secara bebas pada ruang yang cukup dan sediakan
tempat bertengger agar sering melompat.
LEHER PERKASA
Leher ayam bangkok yang ideal adalah
yang memenuhi kriteria antara lain lentur agar mudah menghindar, kokoh untuk
menahan pukulan dan liat sehingga efektif untuk mengunci.
Banyak cara untuk melatih leher
ayam, salah satunya dengan rajin mengurut. Selain itu, ketika ayam memasuki
masa uji coba tarung (abar), maka setiap pukulan yang diterima leher secara
alami akan membuat otot leher terbentuk.
Ukuran leher ayam harus proporsional, tidak terlalu panjang dan
terlalu pendek. Leher yang terlalu panjang, akan membuat sulit menghindar dari
pukulan lawan. Sebaliknya leher yang terlalu pendek, akan membuat sulit untuk
mengunci (ngalung) lawan.
Yang terpenting lagi, selain memiliki otot leher yang baik, ruas
tulang leher juga harus rapat. Ini sangat penting untuk menawan pukulan ke
leher. Banyak kasus ayam KO adalah karena pukulan ke arah leher yang membuat
ruas tulang terbuka sehingga syaraf yang ada di leher terganggu sekaligus
cedera tulang leher.
BADAN BOTOL DAN BADAN BRONGGAL
Ayam bangkok jika dilihat dari depan
maupun dari samping memang memiliki penampilan paling gagah dibanding ayam ras
lain. Secara umum badannya terlihat tegap, dengan dada yang membusung dan otot
paha yang kokoh.
Tetapi memilih bentuk badan yang ideal, tidaklah cukup dengan
hanya mengamati penampilannya. Mau tidak mau, badan ayam harus kita pegang
untuk mengetahui secara persis bagaimana bentuk badannya. Cara memegangnya
adalah dengan meletakkan tangan di samping kiri dan kanan badan ayam, kedua
jempol bersentuhan di punggung dan dua jari tengah saling bertemu di dada tepat
pada pangkal paha bagian depan. Bentuk ayam yang ideal adalah bulat memanjang
seperti botol dengan bagian dada yang melebar. Bentuk bulat seperti botol ini
tidak tergantung dari ukuran ayam. Baik ayam berpostur kecil maupun besar,
tetap pegangannya akan terasa enak. Ayam yang pegangannya enak, biasanya akan
memiliki teknik bertarung yang baik dan gerakan yang bagus.
Dalam kasus tertentu, ada juga bentuk badan ayam yang menonjol
pada tulang dada bawah sehingga pegangannya jadi mengganjal dan tidak nyaman.
Ayam ini disebut dengan ayam bronggal. Sebenarnya teknik tarung ayam bronggal
tidak selalu jelek, dalam beberapa kasus malah punya kecenderungan pukulan yang
keras dan tahan pukul. Tetapi ayam bronggal jelas memiliki kerugian dalam hal
gandeng. Karena pegangannya yang besar, seringkali harus menghadapi lawan yang
ukurannya di atasnya tetapi jatuhnya pegangan sama. Selain itu bentuk badan
bronggal juga membuat ayam relatif kalah gesit.
Badan bronggal adalah faktor genetik. Cara untuk menghindarinya
adalah dengan mengawinkan jago bronggal yang memiliki teknik tarung berkualitas
dengan babon yang berbadan botol sempurna dan ramping. Upaya lain yang dapat
dilakukan adalah dengan membuat tenggeran untuk tidur bagi anak-anak ayam yang
sejak kecil sudah bisa diidentifikasi akan berbadan bronggal. Cara tidur yang
bertengger akan membuat tulang dada bawah bersentuhan dengan tenggeran yang
akan membuatnya tidak terlalu berkembang menonjol.
AYAM PUKUL DAN AYAM TAJI
Taji atau jalu adalah senjata ayam
yang cukup menentukan. Taji yang baik harus memiliki struktur lapisan yang
kuat, besarnya proporsional dengan kaki, dan posisi terbaik adalah dekat dan
searah jari kaki belakang ayam.
Ayam bangkok ada juga yang tidak
memiliki taji, hanya berupa tonjolan ruas taji yang keras yang besarnya bisa
beragam. Ayam yang tidak memiliki taji ini disebut dengan ayam keplek.
Berdasarkan taji yang dimiliki serta
gaya bertarungnya, dikenal ada dua kelompok yaitu ayam pukul dan ayam taji.
Umumnya semua ayam keplek adalah ayam pukul dan semua ayam bertaji adalah ayam
taji. Tetapi dalam pengamatan lebih serius, sebenarnya ini juga berpengaruh
pada gaya bertarung dan postur badan yang ideal.
Ayam pukul umumnya memiliki pukulan mematikan, keras dan jitu
pada bagian kepala, leher, dan bahu lawan. Ayam pukul biasanya akan menyerang
dengan pukulan yang efektif. Postur ayam pukul haruslah kekar, tulang kuat
dengan otot-otot yang besar agar menghasilkan pukulan yang keras. Karena itu,
pola makan juga lebih mengarah pada pembentukan tubuh yang kekar. Jagung adalah
menu murah dan baik untuk ayam pukul. Sesekali bisa dikombinasikan dengan beras
merah.
Ayam taji umumnya memiliki pukulan yang produktif. Pukulan tak
selalu harus pada bagian mematikan tetapi harus sesering mungkin memukul. Pukulan
dengan taji yang tajam, selalu memiliki efek serius meskipun tidak pada bagian
yang mematikan. Postur ideal ayam taji adalah ramping dan padat, dengan
dukungan bulu sayap yang sempurna agar mampu bergerak gesit dan cepat dalam
melontarkan pukulan. Ayam taji sebaiknya menghindari benturan fisik, dan yang
terbaik adalah menjaga jarak sambil terus menyerang dengan taji. Menu makan
untuk ayam taji sebaiknya yang tidak akan membuat gemuk dan kekar, tetapi lebih
mengarah pada pembentukan badan yang ramping padat dan ringan. Gabah (padi)
adalah menu utama yang ideal bagi ayam taji.
Ayam pukul biasanya memiliki kesiapan lebih dini dibanding ayam
taji. Pada umur 12 bulan, ayam pukul sudah bisa dijadikan petarung, tetapi
untuk ayam taji, idealnya 18 bulan untuk menunggu agar tajinya benar-benar
sudah mencapai pertumbuhan ideal. Banyak juga pelatih ayam taji yang baru
menarungkan ayamnya setelah prosesbluru yang pertama.
BABON UNGGUL DAN BABON CETAK
Bagi penghobi breeding ayam bangkok,
memahami cara memilih indukan yang baik adalah wajib. Seekor babon, adalah
mesin utama dalam sebuah peternakan, dan khusus untuk urusan breeding, sering
berperan lebih ‘penting’ daripada jago.
Memilih babon yang baik adalah tidak mudah, dan lebih sulit
daripada memilih jago yang baik. Seekor jago bisa dipilih dengan melihat cara
bertarungnya menghadapi berbagai tipe lawan, tetapi seekor babon yang baik
tidak cukup demikian.
Dalam perindukan ayam, dikenal dua jenis babon istimewa
yaitubabon unggul dan babon cetak.
Babon unggul adalah babon pilihan, memiliki silsilah perindukan
yang baik, struktur tulang yang bagus, bentuk badan ideal (seperti botol) dan
menunjukkan teknik bertarung yang baik. Babon ini juga harus memiliki sifat
dominan pada keturunan, sehingga anak-anak yang dihasikan cenderung akan
mewarisi kelebihan induknya. Bahkan ketika dikawinkan dengan jago yang kurang
baguspun, anak yang dihasilkan akan cenderung ikut induk dan lebih bagus dari
bapaknya. Babon unggul biasanya berasal dari galur murni.
Babon cetak adalah babon yang punya kecenderungan resesif dalam
keturunan. Anak yang dihasilkan akan cenderung mirip atau fotocopy dengan
bapaknya. Seekor babon cetak yang baik, harus menghasilkan anak yang jelek
ketika jagonya jelek. Sebaliknya harus menghasilkan anak bagus ketika jagonya
bagus. Jika babon cetak dikawinkan dengan jago jelek dan anaknya bagus, maka ia
gugur dalam kriteria babon cetak dan harganya turun.
Babon cetak bisa cetak fisik, cetak teknik, atau cetak semuanya.
Untuk uji cetak fisik, adalah dengan mengawinkan berbeda bulu atau bentuk
jengger yang beda. Seekor babon cetak berwarna hitam harus menghasilkan anak
berwarna putih ketika jagonya putih. Jika dikawinkan dengan ayam katai, maka
anaknyapun harus kecil-kecil. Untuk uji cetak teknik, harus dikawinkan dengan
jago berteknik jelek, lalu dengan jago berteknik bagus. Seekor babon yang cetak
sempurna, harganya bisa amat mahal dan tidak realistis. Babon cetak bisa
berasal dari galur murni (BK) maupun campuran (F1 maupun F2) atau turunan yang
sudah jauh.
JURUS-JURUS BERTARUNG
Ayam petarung, terutama ayam bangkok
memiliki ragam teknik bertarung yang bervariasi. Seorang pelatih tidak bisa
mengubah teknik bertarung ayamnya. Yang bisa dilakukan adalah meningkatkan daya
tahan tubuh, memperpanjang nafas dan mengeraskan pukulan.
Beberapa ragam teknik bertarung
antara lain:
KONTROL
Teknik ini adalah teknik bertarung
yang paling polos. Ayam cenderung tidak berusaha mencari peluang alternatif
untuk memukul lawan, tetapi hanya berusaha agar posisi kepala tegak dan ada di
atas kepala lawan, mematuk lalu melepaskan pukulan. Keunggulan teknik ini
adalah lebih hemat dalam energi sehingga nafas bisa bertahan lebih lama.
SOLAH
Teknik ini adalah yang paling liar
dan paling memakan energi. Ayam bertipe solah akan terus bergerak dengan amat
bervariasi. Dia seolah hendak melakukan satu teknik ngalung, tapi tidak
bersungguh dan lama, segera mengubah gerakan dari kiri ke kanan dan sebaliknya
lalu segera disusul dengan gerakan atau percobaan pukulan lain. Ayam solah
biasanya amat memukau, tetapi teknik ini amat menguras energi dan umumnya ayam
solah kurang memiliki ketahanan badan.
PRANGGAL
Teknik ini adalah memukul tanpa
mematuk lawan. Teknik pranggal memiliki kelebihan dibanding dengan teknik lain
karena pukulan bisa dilepaskan dengan seketika tanpa perlu sebuah ‘pegangan’
seperti teknik lain. Dalam teknik lainnya, ayam harus mematuk, menggigit lalu
memukul dengan kedua kaki.
MULAR
Ini adalah teknik tarung dengan lari
dan jaga jarak. Ayam berteknik mular akan menjauh dari lawannya ketika terdesak
atau sulit memukul. Ketika lawannya mengejar di belakang, secara tiba-tiba ia
bisa berbalik dan melepaskan pukulan ketika lawannya belum siap. Ayam mular
umumnya memiliki pergerakan kaki yang baik serta nafas yang tahan lama.
NGALUNG
Teknik ini adalah merengkuh leher
lawan dan menguncinya, seolah ‘mengalungi’. Dengan teknik ini maka lawan akan
kesulitan memukul, mati langkah dan selanjutnya bisa dipukul tanpa mampu
menghindar. Ayam ngalung umumnya memiliki urat leher yang bagus serta struktur
tulang leher yang rapat. Tanpa memukulpun ayam ngalung bisa membuat lawan
frustasi.
NGGANDUL
Teknik ini mirip dengan ngalung
tetapi gerakan leher lebih menumpang dibanding merengkuh sehingga lawan juga
akan menanggung beban karena ‘ditumpangi’.
NYAYAP
Teknik ini adalah kepala masuk ke
sayap lawan, keluar dari ketiak dan setelah posisi memungkinkan akan melepaskan
pukulan ke arah kepala. Efek teknik nyayap, selain pukulan ke kepala, juga akan
menyakiti bahu dan sayap lawan karena dipaksa untuk renggang dari badan.
DONGKRAK
Teknik ini dilakukan dengan masuk di
antara kaki lawan, ambil nafas dan mencari posisi, lalu dengan sekuat tenaga
berusaha muncul dari arah ekor lawan sehingga badan lawan akan terangkat
(didongkrak). Ketika lawan sedang berusaha menguasai keseimbangan, maka lawan
dapat dipukul pada berbagai sasaran dari arah belakang.
DOBRAK
Teknik ini agak langka, ayam
biasanya akan masuk di antara dua kaki lawan lalu mematuk paha dan memukul
badan bagian bawah. Serangan ini sulit diantisipasi dan biasanya lawan akan
kesakitan dan sulit membalas karena posisi musuh selalu di bawah.
Pada beberapa daerah nama-nama teknik ini bisa berbeda-beda.
Secara umum, seekor ayam petarung akan memiliki salah satu teknik dominan sejak
lahir. Satu atau dua teknik yang lain mungkin untuk dimiliki sebagai kelebihan
tapi sangat mustahil bagi seekor ayam untuk memiliki semua teknik bertarung.
PERTARUNGAN ANTAR JAWARA
Bagaimana jika ayam bangkok, ayam
vietnam dan ayam philipine saling diadu, mana yang akan menang? Berikut adalah
kemungkinan yang bisa terjadi.
Ayam Bangkok vs Ayam Vietnam.
Ayam bangkok sudah pasti unggul
dalam hal teknik bertarung. Ayam vietnam, dalam beberapa kasus, dapat memiliki
kelebihan dalam kerasnya pukulan dan ketahanan menerima pukulan. Secara umum,
ayam bangkok memiliki peluang lebih besar untuk menang, terutama untuk tipe
solah, pranggal dan mular. Tetapi jika ayam bangkoknya bertipe kontrol maka
kemungkinan ayam vietnam dapat memenangkan pertarungan karena akan sering
terjadi jual beli pukulan.
Ayam Bangkok vs Ayam Philipine.
Ayam bangkok sudah pasti unggul
dalam ketahanan badan, postur dan teknik bertarung. Sedangkan ayam philipine
unggul dalam hal kecepatan dan kegesitan bergerak, dan memiliki kelebihan dalam
pergerakan di udara. Jika ayam bangkok berhasil memukul ayam philipine, di
bagian manapun baik kepala maupun badan, baik bertaji maupun tidak, akan
berpengaruh berat pada ayam philipine. Bisa saja sekali pukul ayam philipine
langsung KO. Satu-satunya peluang ayam philipine adalah memukul dengan taji
pada bagian mematikan (mata, syaraf di kepala, dan ruas leher). Pukulan taji di
badan ayam bangkok tak akan langsung berpengaruh. Jika taji ayam philipine
tidak tajam, maka pukulan ayam philipine nyaris tak berpengaruh pada ayam bangkok.
Ayam bangkok juga bukan sasaran empuk bagi serangan cepat ayam philipine,
karena umumnya ayam bangkok memiliki teknik menghindar yang baik.
Ayam Philipine vs Ayam Vietnam
Ayam philipine memiliki kelebihan
dalam kecepatan gerak dan pertarungan udara, ayam vietnam memiliki kelebihan
dalam kekerasan pukulan dan ketahanan badan. Ini pertarungan yang memiliki
peluang sama untuk menang, tapi sebenarnya kurang menarik untuk dilihat. Jika
ayam philipine bisa dengan cepat mengambil peluang, maka ayam vietnam adalah
sasaran yang empuk untuk tajinya karena umumnya ayam vietnam lebih mengandalkan
ketahanan dibanding kemampuan menghindar. Sebaliknya, jika sekali saja ayam
vietnam mampu memukul kepala ayam philipine, maka bisa langsung KO. Pukulan di
badan maupun sayap juga bisa membuat ayam philipine lemas. Jadi ini adalah soal
siapa yang berhasil memukul duluan.
No comments:
Post a Comment